Kamis, 09 Juni 2011

Looking for Investor

RINGKASAN USAHA

A. Manajemen

1. Nama Usaha : Intan Farm House

2. Bidang Usaha : Peternakan Ayam Pedaging

3. Jumlah Tenaga Kerja : 2 Orang

B. Pemasaran

1. Produk Yang Dipasarkan : Ayam Pedaging

2. Sasaran Konsumen : Masyarakat sekitar Kab. Garut dan Masyarakat

Provinsi Jawa Barat

3. Wilayah Pemasaran :Kab. Garut dan Masyarakat Provinsi Jawa Barat

4. Rencana Penjualan/ tahun : 12 kali penjualan/ tahun

5. Penetapan harga jual : Disesuaikan dengan kondisi pasar global

C. Produksi

1. Kapasitas produksi : 3000 ekor ayam perbulan / Kandang

2. Ketersediaan bahan baku : Terjangkau tempat dan harga

3. Fasilitas/ sarana produksi : Kandang ternak dan perlengkapan lainnya

4. Dampak lingkungan : Polusi udara akibat feses ternak

D. Keuangan

1. Total pembiayaan : Rp.80.000.000,00 / Kandang

2. Pinjaman yang diajukan : Rp.80.000.000,00 / Kandang

3. Jangka waktu pengembalian pinjaman : 2 Tahun

4. Penjualan pertahun : Rp. 243.000.000,00

5. Keuntungan pertahun : Rp. 27.000.000,00

E. Dasar gagasan usaha

1. Prospek pasar : sangat menyakinkan

2. Manfaat ekonomi : efektif dan efisien

3. Manfaat sosial : mendukung

F. Pengelola

1. Nama : a. Andhika Lungguh Perceka, S. Kom., M. Si

b. Dedi Kartiwan, S. Sos., M. Si

c. Anshor

2. Alamat tempat usaha : Kp. Bojongsari RT/RW 04/05, Desa Mekar Jaya Kec. Bayongbong, Kab. Garut, Prov Jawa Barat

3. Pengalaman : -

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ayam pedaging merupakan suatu jenis varietas unggul saat ini. Hal ini dikarenakan jenis ayam ini mampu berproduksi 4 x lebih cepat dibandingkan jenis ayam kampung. Ayam ras (ayam pedaging) dapat dikembangkan secara tradisional maupun secara modern. Pengembangan secara tradisional yang dimaksud adalah dengan pemeliharaan yang dilakukan sebagai usaha sambilan tanpa memperhitungkan untung-rugi dan tidak menggunakan teknologi maju dalam pemeliharaannya. Sedangkan pengembangan secara modern merupakan sistem yang aspek pemeliharaannya dilakukan secara intensif, meliputi upaya seleksi dalam pengadaan bibit, perkadangan, vaksinasi, sosial ekonomi serta dari segi aspek hukum.

Sistem pemeliharaan merupakan suatu aspek penting dalam pengembangan usaha ini. Karena dengan pemeliharaan yang baik, pastilah tumbuh kembang ternak ini akan jauh berbeda dengan sistem pemeliharaan yang kurang baik. Perbedaan tersebut akan tampak dari output produksi yang dihasilkan.

Dalam dunia bisnis, memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang cepat merupakan target utama pengelolanya. Hal ini akan tercapai jika pengelola mampu memanajemen seluruh aspek produksi se-efisien mungkin. Pengelolaan yang baik tersebut meliputi banyak hal. Sebagai contoh dalam pengelolaan usaha ternak ayam pedaging, peternak dituntut untuk benar-benar menguasai konsep ilmu dasar dalam pengembangan usaha yang hendak dikembangkan tersebut. Hal ini bertujuan agar alur kemajuan usaha dapat tercapai sesuia target yang ia inginkan. Adapun konsep ilmu dasar dalam pemeliharaan ayam pedaging ini adalah :

1. Pengetahuan tentang penggolongan zat makanan ,

2. Pengetahuan tentang fisiologi pencernaan dalam ilmu makanan seperti:

a. Jenis dan kapasitas sistem pencernaan;

b. Anatomi dan jenis sistem pencernaan;

c. Penyerapan zat-zat makanan oleh ternak;

3. Pengetahuan akan bahan makanan ternak serta nilai kandungan gizi nya,

4. Pengetahuan tentang penyusunan ransum makanan.

Hal ini pastilah akan sangat berbanding terbalik dari segi output produksi Oleh karena itu guna pemenuhan kebutuhan masyarakat, pemeliharaan jenis ayam ini terus meningkat dan berkembang. Di samping hal tersebut seiring pemenuhan kebutuhan akan sumber protein hewani yang sangat terbatas, maka usaha peternakan ayam pedaging merupakan suatu peluang besar untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang maksimal.

B. Tujuan dan sasaran

Adapun tujuan dan sasaran usaha peternakan ayam pedaging ini adalah :

a. Pemenuhan akan kebutuhan sumber protein hewani bagi masyarakat

b. Memproduksi ayam pedaging dalam skala waktu yang relatif cepat

c. Menciptakan lapangan kerja bagi masyaraktat sekitar tempat produksi.

d. Memperoleh keuntungan ekonomi dari pelaksanaan usaha ini

e. Upaya pengembangan pemeliharaan ayam pedaging dikemudian hari.

PROPOSAL KEGIATAN

A. Deskripsi kegiatan

Kegiatan usaha yang dilakukan adalah beternak ayam pedaging. Dalam kegiatan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni; pertama, kandang ayam pedaging di desain sedemikian rupa, dimana kita ketahui bahwa ayam dapat hidup tenang dan sehat berdasarkan kebersihan kandangnya oleh karena itu kebersihan kandang harus dijaga. Kotoran ayam yang tidak dibersikan dan menumpuk akan dapat menimbulkan bau sehingga akan mengganggu kesehatan ayam tersebut dan akan berpengaruh terhadap tingkat produksinya. Karenanya, kandang harus benar-benar bersih dan memilki ventilasi ruang yang cukup. Dalam pengerjaan dan peracikannya, ayam pedaging ini menggunakan metode perhitungan atau merumuskan bahan makanannya, dengan cara menggunakan metode perhitungan, tetapi di Indonesia metode yang dilakukan dengan cara menggunakan metode yang cukup tradisional atau cukup lama untuk memperoleh ayam pedaging dalam waktu singkat. Misalnya dalam pembuatan formula pakan, di Indonesia sering menggunakan metode yang coba-coba. Metode ini juga memilih bahan pakan dengan harga yang relatif lebih murah, dan berdasarkan prinsip ekonomi mungkin yang menggunakan modal sedikit dan mendapatkan untung yang sangat besar.

B. Teknologi dan Peralatan yang digunakan

Penyiapan Sarana dan Peralatan

1) Kandang

Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam pedaging berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.

Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan. Bentuk-bentuk kandang dalam beternak ayam pedaging ini adalah berdasarkan sistem kandang koloni,yaitu; satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam pedaging serta menggunakan lantai dengan sistem lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan.

2) Peralatan

a. Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam

b. Tempat bertengger

Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar.

c. Tempat makan, minum dan tempat grit

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, alumunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dapat dibuat dengan kotak khusus

C. Bahan baku

a. Konversi Ransum.

Konversi ransum merupakan perbandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan bobot daging. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram daging. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan bobot daging yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan berbobot badan sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu.

Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.

b. Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan.

Apabila kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam pedaging dapat dilihat pada data di bawah ini.

-Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.3 kg, ransum 1,82 kg

-Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.1 kg, ransum 1,8-2,0 kg

-Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.32, ransum 1,89 kg.

-H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi daging 1.6, ransum 1,52 kg.

D. Pemeliharaan

1)Sanitasi dan Tindakan Preventif

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup.

2) Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase starter

(umur 0-2 minggu) dan fase finisher (umur 2-4 minggu).

a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

- Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%,lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.

- Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu: minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua(umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-28 hari) 91 gram/hari/ekor.

Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

b. Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher

3) Pemberian minum

Pemberian minum disesuaikan dengan umur ayam, dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:

a. Fase starter (umur 1-28 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor; minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.

b. Fase finisher (umur 30-57 hari)

4) Pemberian Vaksinasi dan Obat

Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu: vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.

Persyaratan dalam vaksinasi adalah:

Ayam yang divaksinasi harus sehat.

b) Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.

c) Sterilisasi alat-alat.

5) Pemeliharaan Kandang

Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bias maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

E. Pemasaran produk

Pemasaran ayam pedaging ini dilakukan dengan menjalin hubungan dengan penyalur daging ayam pada beberapa tempat yang telah ditentukan yang mempunyai pangsa kemajuan pasar, sehingga pasokan daging ayam yang produsen hasilkan dapat tetap berjalan normal (sesuai standar penjualan).

F. Personalia

Usaha beternak ayam pedaging ini dikelola secara mandiri oleh pemilik. Perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Dalam usaha ini hanya mempekerjakan satu orang karyawan sebagai pekerja tetap dalam memelihara dan merawat ternak ayam yang diusahakan. Pekerja ini telah mendapat pelatihan sebelum menjadi karyawan dalam usaha ini. Sehingga pekerja telah mengetahui tentang hal-hal yang hendak dilakukan apabila terjadi hal-hal lain dalam pengerjaan ternak ayam pedaging ini. Adapun struktur organisasional usaha ini adalah :




G. Kebutuhan biaya

1. Investasi

No

Uraian

Jumlah Satuan

Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1

Pembuatan Kandang

560 m2

125.000,- / m2

70.000.000,-

2

Pemasangan Listrik 450 W

1 buah

700.000,00

700.000,00,-

3

Tabung Gas

20 buah

150.000,00

3.000.000,-

4

Tempat Pakan

50 buah

20.000,00,-

1.000.000,-

5

Tempat Minum Otomatis

50 Buah

25.000,-

1.250.000

6

Tempat Bak Penampungan Air/ Torrent

1

1.500.000,-

1.500.000,-

2. Dana operasional pelaksana

a. Gaji/ Upah

No

Uraian

Jumlah Orang

Alokasi Waktu

Honor/

Bulan

Jumlah (Rp)

1

Koordinator

1

12 Bulan

500.000,00

500.000,-

2

Pelaksana

1

1 Bulan

1.000.000,-

1.000.000,-

b. Lain-lain

No

Uraian

Volume

Harga Satuan

Harga Total

1

Tak Terduga



1.050.000,-

Analisa Investasi

Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:

1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.

Payback Period usaha ini adalah + 2 tahun

2. Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadikan nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds), sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital outclay). IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank (diskonto).

Adapun IRR dalam usulan investasi ini adalah sebesar 24.41%.

Lampiran :













AYAM 2 edit

AYAM edit




AYAM 4 edit



a



AYAM 3 edit


Lampiran :










KANDANG 3 edit

KANDANG 2 edit



LANTAI edit


KANDANG edit









PAKAN 5 edit



PAKAM 7 edit

PAKAN 3



Lampiran :












KANDANG



PAKAN 3 edit
PAKAN 6 edit



PAKAN 4 edit
PAKAN 2 edit



JAGUNG edit









PAKAN edit



PAKAN 4 edit
PAKAN 2 edit


Lampiran :







AYAM DAN KANDANG  1 edit

T