Selasa, 09 Agustus 2011

Perawatan yang tepat menghasilkan panen jamur tiram yang optimal

Perawatan yang tepat menghasilkan panen jamur tiram yang optimal

Beberapa rekan seringkali mengeluhkan hasil panen jamurnya yang kurang optimal. Kisaran hasilnya hanya mencapai 300an gram per log. Di lain tempat ada rekan yang mampu menghasilkan hingga 500 gram per log.

Pada awal kami melakukan budidaya, pada kumbung no.1 kami isi dengan 10250 log, dan menghasilkan 3722kg total atau rata-rata 363gram/log. Pada musim selanjutnya log kami kurangi menjadi 9400 log dan menghasilkan 3800an kg atau rata-rata 400gram/log. Pengurangan log dalam kumbung ini ternyata memberikan ruang sirkulasi udara yang lebih untuk penumbuhan tubuh buah dan terbukti mampu memproduksi jamur lebih banyak.

Memang dalam perawatan baglog pada masa produksi yang perlu diperhatikan dengan baik adalah :

  • Sirkulasi udara
  • Pencahayaan (jamur tidak butuh cahaya yang banyak) tetapi kumbung juga tidak terlalu gelap
  • Kelembaban. Untuk pertumbuhan jamur yang baik kelembaban adalah sekitar 85%.
  • Bersih dari kontaminasi asap dan C02.
  • Menjaga selalu kebersihan kumbung
  • Pengawasan terhadap hama


Intinya adalah, jamur membutuhkan suasana yang lembab namun nyaman dari segi sirkulasi udara. Indikator sederhananya, bila suasana di dalam kumbung cukup nyaman bagi anda untuk bernafas, maka jamur dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh. Kumbung yang kurang baik hasil panennya biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Beberapa dikarenakan jumlah log di dalam kumbung terlalu banyak sehingga terkesan sesak.

Beberapa pertanyaan yang sering diajukan adalah sebagai berikut :

Baglog berhasil menumbuhkan miselium, tetapi tidak langsung memproduksi jamur, jika ya, hanya sedikit dan lambat.

Penyebabnya 1 : Kondisi pertumbuhan tubuh buah kurang baik dalam kumbung. Atasi dengan memeriksa temperatur dan kelembaban serta sirkulasi oksigen dalam kumbung. Buka atau tutup pintu/jendela kumbung dan atur hingga kondisinya sesuai. Penyebab 2 : adanya kontaminasi bakteri, ulat, semacam lintah, atau hama. Atasi dengan memeriksa kebersihan dan higinitas baglog dan kumbung. Atur kondisi kelembaban, sirkulasi udara, penerangan, dan ventilasi. Periksa dengan benar kebersihan dan baglog yang terkontaminasi. Segera buang jika terdapat log kontaminasi . Penyebab 3 : kemungkinan terdapat kontaminasi udara, asap, racun (dari obat-obatan sayuran misalnya), gas chlorine. Atasi segera dengan memindahkan asap, racun tersebut. Buatkan blower berupa exhaust fan dalam kumbung untuk mengeluarkan gas tersebut.

Jamur berhasil terbentuk (dengan adanya pin head) tetapi pembentukan tubuh buah terlalu lama. Bahkan tudung jamur gagal terbentuk (terlalu kecil)
Penyebabnya 1 : kemungkinan kurangnya cahaya (kondisi terlalu gelap tanpa cahaya sama sekali). Atasi dengan mengatur penambahan cahaya dengan jumlah yang tepat (kondisi tidak terlalu gelap). Yang penting jamur tidak terkena sinar matahari secara langsung. Penyebab 2 : kemungkinan terlalu banyak karbondioksida. Pada saat produksi jamur, log mengeluarkan semacam gas yang mengandung karbondioksida. Karena pertumbuhan tubuh buah memerlukan oksigen (kondisi aerob), atur pergantian udara dalam kumbung dengan membuka atau menutup pintu dan jendela kumbung. Penyebab 3 : waktu inkubasi yang terlalu lama. Sebaiknya pada saat miselium mencapai panjang 85 – 90% baglog, tutup baglog sudah mulai dibuka. Adakalanya jika menunggu 100%, pertumbuhan tubuh buah malah akan terlambat.

Beberapa tips tadi semoga berguna bagi para pelaku pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips yang mampu menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang diperlukan perawatan yang baik.

Berbisnis Jamur Tiram. Beli baglog saja lebih menguntungkan.

Berbisnis Jamur Tiram. Beli baglog saja lebih menguntungkan.

Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang ingin berbisnis jamur tiram. Permintaan yang terus meningkat menyebabkan prospek usaha ini semakin baik. Permintaan dari pasar tradisional saja sudah menunjukkan peningkatan dari sejumlah pedagang sayuran. Selain itu mulai banyak restoran, rumah makan, maupun warung yagng menawarkan menu kuliner jamur tiram. Semua ini menunjukkan jamur tiram sudah diterima masyarakat sebagai salah satu alternatif sayur yang bergizi, bermanfaat bagi kesehatan dan tentunya LEZZZAT...

Namun banyak orang yang masih bingung untuk memulai dari mana untuk budidaya jamur tiram ini. Sedikitnya informasi yang diberikan menyebabkan masyarakat masih menganggap diperlukan modal yang besar dan banyak persiapan seperti ketersediaan lahan, kumbung, bahan-bahan seperti serbuk gergaji, bekatul, kalsium, lalu peralatan seperti autoclaff, steamer, dan sebagainya. Dengan persyaratan sebanyak ini saya berani memastikan 9 dari 10 orang yang berniat untuk memulai usaha ini akan berfikir lagi. Hal ini ditambah lagi dengan ketidaktahuan akan tingkat keuntungan yang nantinya kemungkinan akan didapatkan..

Berikut sedikit informasi mengenai bagaimana memulai usaha ini dengan mudah.

1. Tentukan dulu kapasitas pasar yang akan dipenuhi. Adakan semacam perjanjian kecil dengan pedagang pasar, rumah makan, atau pihak-pihak yang akan menerima hasil panen kita. Misalkan kita akan memasok 4 tempat dengan kebutuhan masing-masing 5 – 10kg per hari. Maka kapasitas panen yang harus disediakan adalah minimal 20 kg. Ini perlu dijaudal dengan baik karena kita harus memenuhi permintaan secara kontinu setiap hari. (ingat, panen jamur tiram adalah setiap hari).

2. Setelah mendapatkan kapasitas pasar, baru kita tentukan jumlah baglog yang akan kita budidayakan. Berikut ini adalah jumlah baglog yang harus kita siapkan mengacu pada kebutuhan harian jamur :

· 5-10 kg/hari = 1000 baglog – 3000 baglog
· 10-20 kg/hari = 3000 baglog – 5000 baglog
· 20-50 kg/hari = 6000 baglog – 10000 baglog

3. Menyiapkan lahan untuk kumbung. Lahan yang diperlukan untuk kumbung dengan jumlah baglog tersebut adalah :

Untuk menampung hingga 3000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 5 x 10 m2.
Untuk menampung hingga 5000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 6 x 15 m2.
Untuk menampung hingga 10000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 8 x 15 m2.

4. Menentukan biaya pembuatan kumbung. Biaya pembuatan kumbung sangatlah variatif. Tidak ada ketentuan pasti mengenai biayanya karena Anda bisa membuat kumbung dengan berbagai alternatif bahan yang termurah. Pengalaman kami biaya pembuatan adalah 75 ribu – 100 ribu /m2. Tetapi yang penting syaratnya adalah, log bisa terlindungi dari hujan, tidak terkena sinar matahari langsung, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

Anda bisa melihat berbagai macam contoh kumbung di posting link kami sebagai gambarannya.

5. Menyiapkan baglog. Untuk kapasitas kecil dan menengah hingga 10.000 baglog, kita tidak perlu membuat sendiri baglog. Akan lebih menguntungkan apabila kita hanya membeli baglog di pebudidaya jamur. Harga baglog sekarang ini berkisaran antara Rp.1800 – Rp.2000 /baglog. Artinya modal yang dikeluarkan untuk pembelian 1000 baglog adalah maksimal 2juta rupiah. Pastikan dalam pembelian baglog terdapat fasilitas penggantian apabila miselium baglog tidak tumbuh. Ini penting untuk mengecilkan tingkat resiko.

6. Memperkirakan hasilnya. Semua usaha ujung-ujungnya duit (UUD). Dalam membeli baglog Anda harus memperhatikan berat baglognya untuk memperkirakan hasilnya
(baca posting kami dalam perkiraan hasil baglog). Misalkan berat baglog adalah 1,4 kg, itu artinya kisaran panen mencapai 400 gr – 490 gr per baglog. Jadi jika 1000 balgog, hasil panen total mencapai 400 kg dalam 4 bulan. Dengan harga jamur Rp.7000 /kg. Hasil total jamur adalah 2,8juta.
Analisa keuntungan. Dengan modal 2juta, keuntungan minimal yang bisa dicapai adalah 800ribu. Artinya 800/2.000.000 = 40%. Atau 10%/bulan. Jika perawatan yang dilakukan dengan optimal. Hasilnya bisa lebih banyak lagi hingga 430kg /1000lognya atau bisa menghasilkan keuntungan 1juta dengan modal sekitar 2juta ≈ 50%.

Memang untuk skala besar, membuat sendiri baglog akan lebih menguntungkan, (biaya produksinya sekitar Rp.1100 – Rp.1400 /balgog. tetapi dengan tingkat resiko yang tinggi dan penyiapan modal yang besar, lebih baik memulai usaha dengan membeli baglog dahulu hingga kita benar-benar paham karakteristik perawatan baglog.

Berbudidaya jamur tiram di lahan terbatas

Berbudidaya jamur tiram di lahan terbatas

Seringkali kami ditanya, berapa jumlah baglog jamur tiram yang kami kelola..? Kalau saat ini, kumbung yang wajib kami isi secara berkala berjumlah total kurang lebih 26.000baglog.
Perinciannya: Kumbung di Dusun Junggo Desa Tulungrejo= Kumbung 1= 9000 baglog, kumbung 3= 5000 baglog, untuk kumbung 2 dan 4 dikarenakan masa sewa dan kondisi sudah rusak, tidak kami isi, lalu kumbung di Malang= Kumbung Bpk Imam = 7000 baglog, Kumbung Ibu Ita= 3000 baglog, Kumbung Bpk. Adam= 2000 baglog, totalnya = 26.000 baglog, jika Kumbung di Junggo no 3 dan no 4 bisa diisi kembali, maka kapasitasnya + 16.000baglog. Memang bukan jumlah yang luar biasa, tapi lumayan saja..


Pada awalnya kami memang membeli baglog jamur tiram untuk pengisian kumbung-kumbung tersebut, tetapi dikarenakan penjadualan dari produsen baglog tidak bisa dipastikan, akhirnya kami memilih untuk memulai merintis untuk pembuatan media baglog jamur tiram putih secara mandiri..


Yang kemudian sering jadi pertanyaan, berapa luas pabrik/tempat budidaya jamur tiram putih untuk membuat baglog yang kami miliki..?

Jawaban kami= kami ini hanya memproduksi baglog jamur tiram putih di garasi rumah saja..

Perinciannya =

  • Tempat mencampur dan logging di garasi 3x 10 = m2, sudah termasuk tempat steamer dan boiler.
  • Ruang inokulasi = 3 x 5 = 15m2
  • Ruang inkubasi = 3 x 5 = 15m2
  • Tempat menyimpan pasokan gergajian = 3 x 5 = 15 m2

Totalnya = hanya 75 m2 saja..!!

Dari lokasi itu, penjadualan kerja kami adalah untuk produksi normal 6000 baglog, 20 botol PDA, 100 botol F1, dan 1000 botol F2 per bulan

Jika harus dilembur karena pesanan tambahan max bisa sekitar 8000 baglog, untuk bibit PDA, F1, F2 tetap.


Bagaimana bisa memproduksi baglog dengan jumlah segitu di lahan yang terbatas..??

Untuk itu memang perlu direncanakan dan direkayasa teknik budidaya jamur tiram putih yang efisien..

Bagaimana caranya..?


Pertama kita hitung dan rencanakan dengan benar kapasitas baglog yang akan kita buat dan kita layani. Misalnya kami tadi sekitar 26.000 baglog totalnya.


Kedua, hitung kebutuhan baglog itu per bulannya dengan membagi jumlah total baglog dengan jumlah bulan efektif produksi yaitu sekitar 4 bulan. Jadi 26.000 / 4 = 6500 per bulan.


Ketiga, rencanakan kapasitas produksi harian. Misal dalam 6 hari membuat 1500 atau 2000 baglog. Dari sinilah kita atur sistem sterilisasinya. Pada tempat kami, untuk memproduksi sejumlah itu, berarti harus membuat sistem yang bisa memproduksi minimal 750 baglog dalam sekali proses. Dengan jumlah itu, berarti tidak mungkin membuatnya dengan sistem drum, karena akan memakan tempat. Lalu direncanakan dengan sistem steamer beton dan boiler sebagai alat penghasil steamnya.


Keempat, kita analisa lokasi, dan infrastruktur yang kita miliki, lalu sesuaikan dengan jumlah itu. Dalam proses ini jika lokasi bisa diatur tata letaknya untuk memproduksi, ya langsung jalankan saja. Jika kurang memadai, harus mengatur dengan mengurangi kapasitas produksi.


Nah.., dengan merencanakan dengan baik dari awal kapasitas produksi yang akan kita buat, InsyaALLAH penjadualan pengisian kumbung bisa dilaksanakan dengan baik.


Secara visualnya bisa dibuktikan dalam dokumentasi berikut ini:


Proses storage untuk penyimpanan serbuk gergajian, pada proses ini, serbuk gergajian kami campur dengan kapur sejumlah 1%, selanjutnya kami biarkan selama minimal 2-3 pekan agar sedikit melapuk.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDD2cTpZx3hKkNdInidMT9cKkvqSU0LaLbhrlGYGJQoSZPFeq3tFjkbt8eLd9V6IN25NSNznD1SSuThKn737GYlg-o1riTO4SeIcMP9OZgkpbsJSkLRxuMfdL6dxynz2mXJQpbgrQ_bjo/s320/Storage.JPG

Pencampuran serbuk gergajian dengan kapur


Proses mencampur media. Pada proses ini serbuk gergaji dicampur dengan bahan-bahan lain seperti kalsium 1%, bekatul 15%, molase sekitar 1% dan juga penambahan kadar airnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPZgHpOA4YgMjewrlFf-VgT8p9sZ1LalczUv_I39H7KycYPzTErBX12WpJ8jL7AVnngXH_bODgDTK1KhdpnuyESeJheLvPDOi4WOwHsFx_ucnB6BqjVTxVCJW4ghi9kPHe72dSCgV3jsE/s320/ratakan.JPG

Pencampuran media dengan bekatul

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggQCMGk8zxb9FIep8kQXiiHR_nO57da1PkpNc7XVcis2idk_ud-dTNKWvU_LoCUsMMe6XxvM6DO5mTAKu2Gr4Px1WLd-jjVXGUTwUeoXxgy5mbfnass6VucUf2exB3jbkBhSXSgajJb7E/s320/ayakkan.JPG

Pengayakan agar terpisah dengan gradasi yang terlalu besar


Proses logging dan pemadatan. Pada proses ini media dimasukkan ke dalam pastik baglog yang ukuran umumnya adalah plastik 18x35cm. Berat media rata-rata yang ingin dicapai adalah sekitar 1,35kg. Untuk itu agar volume media yang masuk ke dalam baglog bisa agak banyak, perlu dilakukan proses pemadatan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1mhdaF0X-8_Cg7l_tMdLiTOL5yeqtV_nv6v7aFsIoO5AWqQPiuIwAeEXTsl4Fg-owV7FnN7mVkAmLt6jKw4AUANSNt5pmPPDQXcEtxiZGgg_9UaUBGiZ-2RdI0TwuKFQUWcAMH6Gc7PM/s320/logging.JPG

Proses logging, memasukkan media ke dalam baglog

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib5q0bvDBD4LgqiLF-aJCkBk3W9JHOh5fm4HCUeo-R9jODFS-5HqJv0R9_p9ABu0P71geZxs9xgnktrjTLq68NEOEPuizjDBJbMCn4DnqnoEmuLw2eIUmaQLUO69OFeS6mmep-gBl5lv8/s320/pemadatan.JPG

Proses pemadatan

Proses sterilisasi pada steamer. Proses ini adalah proses utama yang sangat penting untuk dicapainya sebuah keberhasilan. Pada proses ini hendaknya dicapai suhu media hingga 100 derajat C agar bisa mematikan bakteri yang ada di dalamnya. Jika ingin memproduksi baglog dalam jumlah yang cukup banyak dalam sekali proses sterilisasi, harus digunakan peralatan yang memadai.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuRujelEjQVSdHlK8vuKmCksY-5MyB0VQ1D6ocOEOpR7ZR3JtcQN4mk4Muk-gEtSYtPQ9ScoPvSTOs7rgjOKRyBaqdziQds9mYBUs7Bow7HcG4wzxK-7GalsoQUImaGPeKbfFQKZ-42-Y/s320/masukkan+ke+steamer.JPG

Salah satu media dalam steamer harus ditancapkan termometer sebagai indikator nantinya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbimuRPTKTZ1rpdwHSOPQZ-l7ubLP9ubPILRZnd_NoCsCF-Op8NP3hf_jzrzqCC2BNk4ipljQKojr1-HqB01yJIJymHW-qPi7dAHx_re60wmBlYVIxwEi3Kexpxphq8Dowb-DvMlHKzzg/s320/steamer.JPG

Proses sterilisasi menggunakan steamer beton dengan boiler sebagai alat penghasil uap panas/steam nya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPWSfTBRj8-xlU_Xh_Lt665GLEkTD1h1QNmr0wB53A2Uw8hXREjRlR1j8i_BTtalqGbEKlifd1Exx4WdtwY6i-eItPl2qHdqtJEirhg55vkSbrZcZMZbe3wWYHXCGFMMSrUM96iw-9Hzw/s320/100derajat.JPGProses sterilisasi harus sampai suhu media mencapai 100 derajat C

Proses inokulasi, yaitu memasukkan bibit F2 ke dalam media baglog yang telah disterilisasi tadi, pada proses ini hendaknya dilakukan di ruang tertutup dan steril.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0RrHbmpy67H9cM0ezxavWhVUSeRHa3-bK41vm9Po_aOO0FeUguxuQYlLtr4v7fMUQot20_woOvPGgeR8F40kaQd7m9yspIDjEOxKz0YS8ZtX26boQIK7xD7vDL_ejyfqw3kdBGyKFR4A/s320/inokulasi.JPGProses inokulasi


Proses inkubasi, karena keterbatasan tempat, kami hanya menyimpan baglog di ruang inkubasi selama 1 pekan saja, Alhamdulillah miselium sudah memanjang kurang lebih 20%-30% dan bisa dipindah ke kumbung produksi..

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmuo5K2uhN3_FCMd8-8RQxqELsWrStHoM1usPY11yevoBhxsbr-v4DXwvpOGvsSvAheZziimRnZgdfqtv76MYhXI8-O-6l29xEHBKVkHB1_xB0AF9v2UjMuAyDw30bRRUdw1Fwi9Us95g/s320/inkubasi.JPG

Inkubasi dengan sistem tidur untuk efisiensi tempat

Dalam bisnis jamur tiram putih yang benar-benar harus diperhatikan adalah kita ingin berbisnis ini pada kapasitas berapa..?

Jika baglog yang akan kita kelola jumlahnya sudah diatas 7000baglog, sebenarnya sudah layak untuk berbudidaya dengan membuat baglog sendiri. Apalagi yang sudah diatas 10.000baglog.

Kenapa..?

Karena profit dan jadual pengisian kumbung bisa diatur sesuai rencana. Bandingkan dengan membeli baglog, penjadualan belum tentu bisa diatur dengan baik (karena pemesanan baglog seringkali terlambat) dan juga harga baglog tentu lebih tinggi daripada memproduksi sendiri..


Untuk berbisnis jamur tiram putih dengan membeli baglog, sebenarnya hanya layak dilakukan jika kita tidak terlalu serius di bisnis ini. Dalam artian kita hanya memperlakukan bisnis jamur tiram sebagai sambilan saja. Simulasinya adalah sebagai berikut= Kita membeli baglog sejumlah 1000 buah dengan harga 1900/baglog, jadi modalnya Rp. 1.900.000,-. Lalu target panen kita adalah 390kg dengan harga jual Rp.8500, berarti hasil penjualan kotornya adalah = Rp. 3.315.000,-, dipotong modal, kita mendapat keuntungan bersih = Rp. 1.415.000,-. atau = kurang lebih mendapatkan hasil Rp. 353.000 per bulan.


Nah, kerja merawat 1000baglog itu tentu tidak perlu membayar orang, itu dengan santai sekali bisa kita lakukan sendiri, karena waktu kerjanya ya hanya maksimal 1jam saja per hari.... Penjualannya pun tentu tidak terlalu sulit, karena biasanya dengan kapasitas itu hanya habis di tetangga saja, malahan seringkali harga jual rata-rata bisa 10.000 per kg.. Jadi bisnis ini hanya diberlakukan sebagai sambilan santai saja..


Nah, jika sudah merencanakan bisnis hingga 10.000baglog, lalu kita menyewa lahan dan membayar tenaga kerja, tentunya profit yang didapat akan sedikit saja jika kita membeli baglog. Untuk mendapatkan profit yang lumayan, tentunya kita harus mulai merintis untuk membuat baglog secara mandiri..


Dan.. itulah yang kami lakukan, karena kami sendiri menghitung, dalam mengelola lebih dari 20.000 baglog dengan harga jual jamur rata-rata Rp. 8000/kg, lahan masih sewa, dan harus membayar tenaga kerja untuk biaya perawatan, bisnis ini tidak layak dilakukan jika harus membeli baglog, karena kami tidak bisa mengatur jadual pengisian kumbung dengan produsen baglog, dan share profit jika membeli baglog jamur juga lebih sedikit daripada jika kita bisa memproduksi baglog secara mandiri..


So.. semangat..!!! Bagi yang sudah menjalankan bisnis ini diatas 7000baglog, ayo mulai merintis untuk membuat baglog sendiri..

Bismillah.. InsyaALLAH pasti bisa kog..

Karena kami pun dulu hanya coba-coba saja dan Alhamdulillah diberi kemudahan oleh ALLAH SWT