Sabtu, 12 November 2011

Analisis Usaha Sate Ayam dan Sate Kambing

Analisis Usaha Sate Ayam dan Sate Kambing

Gambaran perhitungan usaha sate ayam dan sate kambing

Analisis Usaha Sate Ayam dan Kambing

Asumsi

1. Masa pakai gerobak atau etalase, tenda, meja dan kursi, dan spanduk 3 tahun.
2. Masa pakai peralatan masak dan panggangan sate 2 tahun.
3. Masa pakai peralatan makan dan perlengkapan lain-lain 1 tahun.

a. Biaya Investasi

Gerobak atau etalase Rp 2.000.000,-
Tenda Rp 200.000,-
Meja dan kursi Rp 500.000,-
Spanduk Rp 400.000,-
Peralatan masak Rp 200.000,-
Panggangan sate Rp 400.000,-
Peralatan makan (piring, mangkuk, dan sendok) Rp 150.000,-
Perlengkapan lain-lain (tempat bumbu dan tempat tissue) Rp 100.000,-
Total biaya investasi Rp 3.950.000,-


b. Biaya Operasional

1. Biaya Tetap

Penyusutan gerobak atau etalase (1/36 x Rp 2.000.000,-) Rp 55.600,-
Penyusutan tenda (1/36 x Rp 200.000,-) Rp 6.000,-
Penyusutan meja dan kursi (1/36 x Rp 500.000,-) Rp 14.000,-
Penyusutan spanduk (1/36 x Rp 400.000,-) Rp 11.000,-
Penyusutan peralatan masak (1/24 x Rp 200.000,-) Rp 8.400,-
Penyusutan panggangan sate (1/24 x Rp 400.000,-) Rp 17.000,-
Penyusutan peralatan makan (1/12 x Rp 150.000,-) Rp 12.500,-
Penyusutan perlengkapan lain-lain (1/24 x Rp 100.000,-) Rp 4.200,-
Upah 1 orang karyawan Rp 500.000,-

Total biaya tetap Rp 628.700,-

2. Biaya Variabel
Daging kambing, daging ayam, dan tulang (Rp 250.000,- x 30 hari) Rp 7.500.000,-
Beras dan aneka bumbu (Rp 100.000,- x 30 hari) Rp 3.000.000,-
Listrik Rp 60.000,-
Transport Rp 150.000,-

Total biaya variabel Rp 12.210.000,-
Total biaya operasional Rp 12.838.700,-


c. Penerimaan per Bulan
Sate ayam (Rp 8.000,-/porsi x 20 porsi x 30 hari) Rp 4.800.000,-
Sate kambing (Rp 10.000,-/porsi x 15 porsi x 30 hari) Rp 4.500.000,-
Sup kambing (Rp 7.000,-/porsi x 20 porsi x 30 hari) Rp 4.200.000,-
Lontong (Rp 1.500,-/buah x 15 buah x 30 hari) Rp 675.000,-
Nasi (Rp 2.000,-/porsi x 25 porsi x 30 hari) Rp 1.500.000,-

Total penerimaan Rp 15.675.000,-

d. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan - total biaya operasional
= Rp 15.675.000,- - Rp 12.838.700,-
= Rp 2.836.300,-

e. Revenue Cost Ratio (R/C)

R/C = Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 15.675.000,- : Rp 12.838.700,-
= 1,22

f. Pay Back Period

Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp 3.950.000,- : Rp 2.836.300,-) x 1 bulan
= 1,4 bulan

Jumat, 04 November 2011

Tips Menstabilkan Koneksi Internet Dengan UltraNetBooster



Koneksi internet yang lemot dan sering terputus sering kali membuat kita stress dan tentunya menghambat kinerja dan kreativitas kita. Lambat dan tidak lancarnya koneksi internet tidak hanya disebabkan oleh koneksi internet dari ISP yang kita gunakan, tapi bisa juga disebabkan karena setting koneksi internet di komputer kita yang masih belum optimal sehingga kita tidak bisa menikmati kecepatan optimal koneksi internet yang disediakan oleh provider internet kita.

Oleh karena itu, kita perlu melakukan pengaturan ulang agar kecepatan koneksi internet kita optimal sehingga kita tidak merasa rugi karena kita sudah membayar mahal tapi koneksi internet kita masih lemot juga.

Untuk mempermudah pengaturan koneksi internet yang tentunya membutuhkan pengetahuan dan keahlian tertentu, kita bisa menggunakan software gratis Free Ultra Net Booster. Software utility gratis ini mempermudah kita untuk mengubah pengaturan Windows Registry tertentu yang mempengaruhi kecepatan koneksi internet sehingga akan mempermudah kinerja internet kita.


Dengan menggunakan Free Ultra Net Booster ini, kita bisa dengan mudah mengatasi dua permasalahan utama koneksi internet yaitu:
1. sering terputusnya sambungan internet,
2. lambatnya kecepatan internet.

Untuk keterangan lebih lengkapnya, silakan kunjungan halaman resminya di:
http://www.softwarepile.com/ultra_net.html



atau download langsung softwarenya di:
http://www.softwarepile.com/download/sinb.exe
sumber:telkomspeedy.com/